Wednesday, August 2, 2017

Asal Mula Nama Toraja

Keindahan Alam Toraja Yang Mempesona

Asal mula nama "Toraja" dipergunakan untuk suatu wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Tana Toraja sebelum terbagi menjadi Toraja Utara dan Tana Toraja, sebenarnya dulu bernama TONDOK LEPONGAN BULAN TANA MATARIK ALLO (tondok=negeri, lepongan= kebulatan=kesatuan, bulan=bulan, tana=negeri, matarik=bentuk, allo=matahari) yang artinya Negeri yang bentuk pemerintahan dan kemasyarakatannnya merupakan kesatuan yang bulat/bundar bagaikan bentuknya bulan dan matahari.

Tata masyarakat yang terbentuk dalam satu kebulatan /kesatuan yang terbentuk berdasarkan :

  1. Suatu Negeri yang terbentuk berdasarkan adanya persekutuan dan kebulatan  yang didasarkan pada satu agama/keyakinan yang dinamakan Aluk Todolo, yang mempergunakan suatu macam aturan yang bersumber dari satu sumber, yaitu dari Negeri Marinding Banua Puan yang dikenal dengan Aluk Pitung Sa'bu Pitu Ratu' Pitung Pulo Pitu (Aturan/Agama 7777).
  2. Suatu Negeri yang dibentuk oleh beberapa daerah adat tetapi mempergunakan satu dasar adat dan budaya yang bersumber dari satu sumber yang terpencar  seperti sinar bulan dan matahari.
  3. Suatu kesatuan negeri yang terletak pada bahagian Utara di pegunungan Sulawesi Selatan yang dibentuk oleh suatu suku yang dikenal dengan nama suku Toraja sekarang ini.
Nama Toraja mulai dikenal sejak adanya hubungan antara Tondok Lepongan Bulan Tana matarik Allo dengan negeri-negeri Bugis yang oleh Y.Kruyt dan Andriani menggunakan nama Toraja yang diambil dari kata To Riaja (to=orang, riaja=sebelah diatas bagian Utara) mengingat letak dari negeri-negeri Tondok Lepongan Bulan berada dibagian atas pada sebelah Utara salah satu Kerajaan Bugis yaitu Kerajaan Bugis Sidenreng, karena kata Toriaja adalah  nama yang diberikan oleh-orang Bugis Sidenreng dahulu kala.

Pada abad ke-17 nama Toraja semakin dikenal dikalangan kerajaan-kerajaan disekitarnya ketika masyarakat dari Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo mulai mengadakan hubungan dagang dengan daerah-daerah disekitarnya seperti Kerajaan Bugis Sidenreng, Luwu, dan Bone.

Selain kata Toriaja tersebut diatas, ada beberapa Budayawan Toraja yang mengatakan bahwa kata Toraja itu berasal dari kata To Rajang yaitu kata Bugis Luwu  yang artinya orang Barat/ sebelah Barat (to=orang, Rajang=Barat), berhubung karena Kerajaan Luwu itu terletak di sebelah Timur Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo.

Bahwa kata-kata ini mengandung kebenaran karena didalam syair-syair dan mantra-mantra Toraja banyak menyebut Kerajaan Luwu sebagai kerajaan sebelah timur dengan kata Kadatuan Mataallo (kadatuan=kerajaan, mataallo=Timur) artinya kerajaan sebelah Timur dan sebaliknya Kerajaan Toraja dinamakan Kadatuan Matampu (kadatuan=kerajaan, matampu'=Barat) artinya kerajaan disebelah Barat.

Demikian pula penduduk atau orang kerajaan Luwu dinamakan pula penduduk sebelah Timur dengan kata To Wara' (wara'=timur) dan sebaliknya penduduk sebelah barat dinamakan To Rajang oleh orang-orang Luwu yang sampai sekarang oleh orang Toraja masih menyebut orang Luwu itu dengan sebutan To Wara'.

Disamping sumber kedua kata tersebut diatas adapula yang berpendapat bahwa nama Toraja itu berasal dari nama seorang raja yang berasal dari Tondok Lepongan Bulan bernama Puang La Kipadada yang datang ke Gowa pada akhir abad ke 13.

Didalam sejarah Toraja, Puang La Kipadada ini adalah seorang cucu Puang Tomanurung Tamboro Langi' atau anak dari Puang Sanda Boro dari Tongkonan Batu Borrong bagian sebelah selatan Tondok Lepongan Bulan yang pergi mengembara. Dalam sejarah dan mitos La Kipadada mengatakan bahwa Lakipadada itu pergi mencari ilmu tangmate dan kemudian terdampar di Kerajaan Gowa sebagai seorang yang tidak dikenal dan tidak diketahui dari mana asalnya, hanya saja bahwa pada diri La Kipadada ini ada tanda-tanda yang meyakinkan bahwa beliau adalah keturunan Raja atau berasal dari keturunan raja kerajaan besar.

Pendapat umum di Gowa mengatakan bahwa turunan Raja yang  tidak dikenal itu berasal dari sebelah timur , sesuai dengan mithos asal raja-raja di Sulawesi Selatan, maka dengan demikian menyebut Puang La Kipadada itu dengan Tau Raya (tau-orang, Raya=timur/bahasa makassar), dan kemudian menyebut pula tempat asalnya atau negeri asalnya sebagai Tana Tau Raya.

Berhubung Puang La Kipadada ini berasal dari Tondok Lepongan Bulan, maka nama Tondok Lepongan Bulan pun dinamai Tana Tau Raya yang kemudian menjadi  Tana Toraja.

Adapula yang mengatakan bahwa sesuai pengakuan dari sebahagian besar Raja-Raja di Sulawesi Selatan mengatakan dan mengakui bahwa nenek moyang mereka itu berasal dari Tana Toraja, berarti tempat asal dari nenek moyang raja-raja, dan sehubungan dengan mithos asal raja-raja dari sebelah timur seperti disebut diatas, maka sementara orang menyebut Tana To Raja.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas sebagai sumber kata Toraja dan Tana Toraja, maka nama Toraja itu dapat dimengerti kalau Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo dinamai Tana Toraja.

Kata Toraya atau Toraa ini banyak dipakai sebagai nama dari tempat atau batas-batas daerah Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo dikemudian hari, seperti:
  1. Kampung Raya di daerah sebelah Timur di daerah Basse Sangtempe'.
  2. Salu Toraa di daerah perbatasan Seko Rongkong dan Makale Rantepao.
  3. Padang Toraa di daerah Seko Rongkong.
  4. Anggeraja, suatu perbatasan di Daerah Tallu Batupapan dan Enrekang


Sumber : TORAJA DAN BUDAYANYA (L.T. TANGDILINTIN)








Artikel Terkait

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon