Thursday, August 3, 2017

SEJARAH SINGKAT TORAJA

Salah Satu Prosesi Adat Dalam Upacara Kematian
 Pemeluk Kepercayaan Aluk Todolo

Sejarah Toraja adalah sejarah yang tidak tertulis tetapi dituturkan dari mulut kemulut bagi tiap turunan Bangsawan serta Pujangga Toraja. Menurut sejarawan dan budayawan Toraja mengatakan bahwa penduduk yang menguasai Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo pada zaman purba adalah penduduk yang berasal dari luar Sulawesi Selatan yang diperkirakan datang pada abad ke-enam yang datangnya menggunakan perahu  melalui sungai-sungai besar menuju ke pegunungan Sulawesi Selatan dan akhirnya tiba di daerah Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo.

Mereka datang dalam bentuk kelompok yang ddalam sejarah Toraja disebut Arroan (kelompok manusia) dan mennyusuri sungai-sungai dengan menggunakan perahu. Mungkin karena keadaan inis sehingga dalam sejarah Toraja dongeng Toraja  sangat terkenal nama Banua diToke' (banua=rumah, di toke'=digantung). Arroan itu berjalan kaki menuju tempat-tempat di daerah pengunungan dan kemudian menetap disana. Tiap-tiap Arroan itu dipimpin oleh seorang pemimpin yang dinamai Ambe' Arroan (ambe'=bapak).

Lama kelamaan keluarga atau anggota dari Arroan-Arroan itu bertambah banyak dan butuh tempat tinggal yang luas sehingga keluarga-keluarga Arrroan itu terpecah-pecah untuk berpencar mencari tempat tinggal masing-masing dalam bentuk keluarga kecil yang disebut Pararrak (pararrak=penjelajah) dengan pemimipin yang dikenal dengan gelar Pong Pararrak (Pong=utama=pokok, pararrak=penjelajah) artinya pemimpin penjelajah.

Inilah yang menyebabkan adanya gelar Pong yang tersebar luas didaerah Toraja yang kemudian gelar itu dipadukan karena sumbernya satu yaitu menjadi nama/gelar Penguasa Adat dikemudian hari, seperti :

  • Siambe' Pong Simpin
  • Siambe' Pong Maramba'
  • Siambe' Pong Tiku
  • Siambe' Pong Palita
  • Siambe Pong Panimba
  • Dll
Dengan meratanya daerah yang telah dikuasai oleh penyebaran keluarga-keluarga Arroan dan Pararrak, maka di seluruh pelosok pegunungan dan daerah dataran tinggi sudah terdapat penguasa-penguasa kecil dari turunan Penguasa/Ambe' dan Pong yang perkembangannya sangat nampak di masyarakat Toraja hingga sekarang disamping gelar-gelar lain. Beberapa lama keadaan berjalan demikian hingga dimana-mana sudah terdapat Penguasa Ambe' dan Pong Pararrak, dan tersusunlah persekutuan-persekutuan adat kecil dimana-mana.

Seiring dengan berkembangnya kekuasaan Ambe' dan Pong dari turunan Ambe' Arroan dan Pong Pararrak dikemudian hari muncul gelombang penguasa baru dari daerah Selatan yang juga datang lewat jalur yang dilewati Arroan-Arroan sebelumnya.Penguasa-penguasa baru ini datang dengan pengikut-pengikutnya yang dikenal dengan nama Puang-Puang Lembang (Puang=yang empunya,; Lembang=perahu) yang artinya yang empunya perahu karena mereka datang dengan perahu. 

Dalam sejarah Toraja dikenal mithos adanya perkampungan mereka yang pertama yang sampai sekarang terkenal yakni Bamba Puang (bamba=pusat; puang=yang empunya) Bamba Puang hingga sekarang ini dikenal sebagai suatu daerah dibagian selatan dari daerah Tana Toraja yang masuk dalam Daerah Kabupaten Enrekang. Penguasa-penguasa yang baru datang dengan pengikutnya itu mempunyai tata masyarakat sendiri serta mempunyai bentuk pemerintahan sendirri, namun mereka itu masih dalam kelompok yang kecil di Bamba Puang, yang lama kelamaan Puang Lembang ini tidak lagi menetap dalam rumahnya yang terbuat dari perahu tetapi mulai berpencar ketempat yang tingggi. Masing-masing menguasai tempat yang didatangi itu dan tidak lagi sebagai  Puang Lembang tetapi sudah menjadi Puang dari tempat dimana dia berada, seperti :
  • Puang ri Lembang (yang empunya perahu)
  • Puang ri Buntu (yang empunya gunung yang ditempatinya)
  • Puang ri Tabang (yang empunya tempat yang bernama Tabang)
  • Puang ri Batu (yang empunya tempat berbatu-batu atau bernama batu)
  • Puang ri Su'pi' (yang empunya tempat yang bernama  Su'pi')
  • dll
Setelah Puang-Puang yang sudah menguasai tiap-tiap tempat tertentu makin bertambah banyak pengikut-pengikutnya maka timbullah pertentangan-pertentangan dan persaingan diantara Puang-Puang itu sendiri dibagian selatan atau sekitar daerah Bamba Puang.Sebagian Puang mulai merebut kekuasaan dari Pong Pararrak atau Ambe' Arroan didekatnya yang telah berkuasa lebih dahulu, dan dengan demikian timbullah pertentangan dan persaingan serta kekacauan diantara masyarakat. Adapula Puang-puang membujuk Pong Pararrak dan Ambe' untuk bersatu melawan Puang lainnya. Bentuk persekutuan itu dinamai Bongga (besar=hebat=dahsyat). Penguasas Bongga diangkat seorang Puang yang kuat diantara anggota-anggota mereka itu, yang kedudukannya dinamai Puang Bongga (yang empunya kekuasaan kuat dan hebat) seperti yang terkenal dalam sejarah Toraja yaitu Puang Bongga Erong.

Timbulnya persekutuan ini  menimbulkan pergeseran serta perobahan dibagian selatan di sekitar Bamba Puang, dan seorang penguasa Bongga yang terkenal dalam sejarah Toraja mengadakan perombakan besar di daerah Puang adalah Puang  Londong Dirura yang dikenal sangat kejam dan lalim yang menurut cerita mendapat kutuk dari Puang Matua.





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon