Saturday, August 5, 2017

Sejarah Dan Peranan Rumah Tongkonan Bagi Orang Toraja

Di daerah Toraja termasuk Bastem dan Mamasa rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi memegang peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat sekitarnya, disamping itu akan mempererat kekerabatan antara keluarga. Bangunan Toraja mirip dengan perahu dimana kedua ujungnya menjulur keluar dengan atapnya terbuat dari bambu yang disusun, bentuknya persegi panjang dengan menggunakan  tiang kayu, terdiri dari dua ruang atau lebih tergantung status sosialnya. Rumah inni dibangun membujur antara utara dan selatan dan menghaap ke utara. Akan mendapat penyinaran matahari sepanjang hari sehingga pada malam hari di dalam rumah  terasa sejuk.

Di depan rumah dibangun lumbung padi yang didirikan berdampingan dari timur ke barat yang berukiran dengan corak asli dari daerah ini, merah tua, kuning telur, hitam pekat, putih, sehingga memperlihatkan warna yang indah dan tidak membosankan.

Tongkonan adalah sebuah rumah yang dimiliki oleh satu rumpun keluarga, dan hanya dihuni  oleh satu kepala keluarga yang merupakan keturunan langsung dari tongkonan. Orang Toraja menganut sistem kekerabatan bilateral yaitu menghitung famili dari pihak ibu maupun dari pihak bapak  dari hal tersebut sebuah rumah tongkonan adalah milik bersama keturunan anak laki-laki dan anak perempuan dari leluhur pendirinya termasuk harta-harta berupa tanah dan barang perhiasan seperti emas, perak, dan alat-alat perang bersama lambang-lambangnya. Penghuni tongkonan tersebut sekaligus bertugas sebagai pengawas harta kekayaan.

Bentuk dan model rumah Toraja pertama kali dirancang dan dibangun oleh Pong Kae-Kae dan Pong Sabannangna yang membangun sebuah rumah di kaki Gunung Sinaji, diberi nama Banuaa Lando Longa (rumah dengan buritan dan haluan yang penjang). Cara merakit rumah tersebut tanpa menggunakan pasak, setiap sambungan kayu hanya dikaitkan sehingga tidak mudah lepas. Kemudian setelah selesai dipindahkan dengan cara mendorong diatas rel bantang kayu sampai ke Marinding (Kec.Mengkendek) yang berjarak kurang lebih 20 Km. Tempat menetanya Tandilino' bergelar To Banua Puan yang merupakan pemimpin di daerah Tondok Lepongan Bulan. Banua Lando  Longa dipindahkan oleh Puang Meso', bergelar Datu Matampu' anak dari Puang Tamboro Langi' ke Rano Makale.

Pada saat terjadinya perebutan kekuasaan antara Puang Meso' dengan kemenakannya Puang Rambulangi dari Tongkonan Pangi yang dibantu oleh Datu Kelali dari Luwu, rumah hasil karya dari Pong Kae-Kae dan Pong Sabannangna yaotu Banua Lando Longa terbakar sampai saat ini masih terdapat tonggak-tonggak yang merupakan situs sejarah asal-usul model rumah Toraja.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon