Friday, August 4, 2017

Sekilas Tentang Kekuasaan Tangdilino To Banua Puan Di Marinding

Pesona Alam Toraja Dari Negeri Di Atas Awan, Lolai

Karena hampir seluruh daerah bagian selatan dalam keadaan kacau maka seorang anak dari Puang Ri Buntu bernama Tangdilino berpindah dari daerah Selatan ke daerah bagian Utara ditempat yang bernama Marinding sebagai seorang penguasa baru. Tangdilino datang ke Marinding membawa suatu Pemerintahan baru dan menyatakan merdeka dari kekuasaan Puang-Puang.

Tandilino memindahkan sebuah Tongkonan/Istana Puang ke Marinding yang menurut mithos Tongkonan tersebut tidak dibongkar tetapi disorong saja diatas satu rel kayu yang berguling, namun selalu singgah-singgah dalam perjalanan. Makanya Tongkonan dalam perjalanan itu bernama Ramba Titodo (ramba=usir,titodo=terantuk-antuk=singgah-singgah) dan setelah di Marinding di bangun sebagai Tongkonan/Istana yang bernama Banua Puan. artinya kekuasaan Puang yang dipindahkan tetapi tidak lagi melaksanakan pemerintahan dengan cara-cara serta aturan Puang demikian pula gelar Puang tidak dipergunakan lagi, maka penguasa-penguasanya menggunakan nama Ma'dika.

Dengan bantuan soerang ahli Sukaran Aluk bernama Pong Sulo Ara' dari Sesean, Tandilino menciptakan suatu aturan dan cara-cara pemerintahan yang baru dan atas kerja ssama itu tercipta Aluk Sanda Pitunna (7777) yang bersumber dari Sukaran Aluk yang masih dikuasai oleh Pong Sulo Ara' dengan dasar kesatuan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. Dalam sejarah Toraja dikenal istilah " Pong Sulo Ara' di gente' to untindok sesena mangsan, to unnala ra'dakan melabu ", artinya Pong Sulo Ara' disebut atau dinamai penyelamat dengan mengambil hal-hal yang baik dari aturan yang sudah hancur dan menyusun aturan penyelamatan masyarakan yang masih tersisa akibat kelaliman serta kehancuran Londong Dirura.


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon